Indonesia adalah negeri berjuta sejarah yang menarik untuk disimak. Peninggalan-peninggalannya pun sampai saat ini masih bisa kita nikmati. Mereka menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan Rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Bila pergi ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat jangan lupa berkunjung ke Lobang Jepang. Tempat ini menjadi wajib untuk anda kunjungi karena, aroma sejarahnya yang menarik untuk disimak. Apalagi, jaraknya yang tak jauh dari Jam Gadang.
Sekilas Tentang Lobang Jepang
Berada di tempat ini kita akan menyusuri salah satu bagian perut bumi Bukit Tinggi. Tetapi, objek wisata ini bukanlah sebuah goa yang terbentuk secara alami. Melainkan, sebuah terowongan panjang yang dibangun oleh penduduk sekitar pada masa penjajahan Belanda.
Baca Juga, Kepulauan Mandeh, Destinasi Eksotis Raja Ampatnya Sumatra Barat
Kata Jimmy, seorang pemandu wisata mengatakan bahwa,”Lobang Jepang tidak goyah walau sudah di bom berapa kali pun. Bahkan, sampai beratnya 500 kg. Lobang jepang tetap beridiri dengan gagahnya,”
Walau memakan banyak korban, setidaknya kita turut berbangga karena, terowongan ini menjadi yang terpanjang di Asia dengan panjangnya yang mencapai 6 km. Konon katanya, lubang ini menembus Jam Gadang, Benteng Fort De Kock serta beberapa wilayah di Ngarai Sianok.
Keunikan Dari Objek Wisata
Terowongan yang mengarah ke Ngarai Sianok dan Jam Gadang ini ditutup dengan Teralis tebal. Sehingga, tidak ada yang bisa masuk. Konon katanya, udara yang mengarah ke Jam Gadang tersebut sangat sedikit sehingga membahayakan bagi wisatawan untuk menjelajahnya. Sehingga, hanya 1,5 km saja yang dibuka untuk umum.
Selama melakukan penjelajahan, kita diwajibkan menuruni 132 anak tangga untuk mencapai lorong-lorong yang dahulu pernah difungsikan. Butuh waktu sekitar 20 hingga 25 menit untuk bisa menikmati objek wisata ini. Tidak cukup sampai disini, pesona lobang Jepang masih berlanjut.
1. Lorong Bekas Ruangan
Objek wisata ini mempunyai 21 lorong kecil yang dulunya digunakan untuk berbagai macam ruangan. Ada Ruang amunisi untuk menyimpan berbagai macam senjata, Ruang pertemuan untuk membicarakan strategi perang. Pintu pelarian, ruang penyergapan.
Ada juga ruang dapur yang difungsikan sebagai tempat mutilasi para pekerja yang tewas. Tubuhnya dipotong lalu, dibuang ke saluran air agar jasadnya bisa mengalir ke ngarai sianok dan sulit untuk ditemukan.
Ruang dapur sendiri bersebelahan dengan ruang penjara yang difungsikan untuk memenjarakan para pekerja yang tidak mau bekerja lagi. Kemudian, ada ruang pengintai dan ruang tidur tentara.
2. Hadirnya Cerukan-Cerukan
Pembuatan lubang jepang ini sendiri pun cukup unik dengan hadirnya cerukan-cerukan di dindingnya. Ternyata, cerukan ini berfungsi untuk meredam suara agar tidak bergema. Sehingga, saat kita berucap suaranya tidak menyebar kemana-mana, hanya di lokasi itu saja.
Catatan Sejarah Mengenai Lobang Jepang
Kawasan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1950 dimana, lebar pintunya hanya 20 cm, mempunyai kedalaman 64 meter. Pada Tahun 1984 pemerintah setempat mulai melakukan upaya renovasi. Sayangnya, renovasi ini sedikit merusak bentuk aslinya karena, pemasangan panel listrik untuk penerangan.
Menurut catatan sejarah yang tertulis, lobang ini di bangun pada Maret 1944 dan selesei pada Juni 1944. Melalui perintah Letjen Moritake Tanabe, Panglima Divisi 25 Angkatan Darat Jepang waktu itu.
Fungsi dari pembangunan lubang ini adalah menyimpan cadangan persenjataan dan mengatur segala strategi dalam perang dunia ke 2 yang sedang berlangsung.
Menariknya lagi, pembangunan lobang jepang dilakukan oleh para pekerja Indonesia yang berasal dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi. Tetapi, menariknya tidak ada satu pun masyarakat Bukit Tinggi atau Sumatera. Kala itu Jepang memang merahasiakannya dari warga sumatera.
Cek di Maps, Dimana Lobang Jepang Berada
Lobang Jepang terletak di Jalan panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat 26138. Lokasinya berada di Taman Panorama yang tidak jauh dari jam Gadang.
Menuju ke tempat ini bisa menggunakan transportasi umum dengan mengguakan bis dari Pasar Bawah menuju ke Bukit Ambacang, Mintalah Turun di halte Wisma Puri kartika. Kemudian, jalan kaki sekitar 200 meter. Selain transportasi umum, bisa juga menggunakan layanan sewa mobil Fortuner.
Bila menggunakan kendaraan pribadi, lebih baik kunjungi beberapa biro jasa yang melayani sewa mobil dan bus. Dengan fasilitas dan kondisi mobil dan bus yang prima. Membuat perjalanan anda akan terasa aman dan nyaman dari awal hingga akhir perjalanan.
Mengenai Harga Tiket Masuk. Jam Operasional dan Fasilitas
Menikmati setiap sudut di Lobang Jepang, kita akan dikenakan biaya sebesar 15 ribu rupiah. Jika, menggunakan jasa pemandu akan dikenakan biaya tambahan sebesar 60 hingga 100 ribu rupiah. Untuk jam operasional kawasan ini sendiri dibuka pada pukul 8 pagi dan tutup pada pukul 6 petang.
Di sekitaran lobang jepang sudah tersedia beberapa fasilitas yang ramah untuk wisatawan seperti musholla, toilet, dan warung-warung untuk membeli makanan atau minuman.
Baca Juga, Pantai Padang, Spot Terbaik Melihat Sunset di Sumatra Barat
Lobang Jepang adalah hasil karya yang bisa dibilang hebat. Lantaran, saat gempa terjadi di Bukit tinggi, struktur bangunannya tidak bergeming sama sekali. Jadi, Jangan lupa jadikan Lobang Jepang sebagai daftar kunjungan anda bila berlibur di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Jika bingung lokasinya dimana kamu bisa menggunakan rental mobil Avanza untuk mengantar Anda.
Leave A Comment