Bila kita menjelajah Indonesia lebih dalam lagi kita akan menemukan keindahan desa yang masih menjunjung adat budaya. Seperti halnya, yang akan kita nikmati di Tanah Minang yaitu Nagari Tuo Pariangan. Beberapa wisatawan pasti belum terlalu mengerti mengapa kita wajib mengunjungi kawasan ini.

Selain menjunjung tinggi adat istiadat, di desa ini kita akan melihat bagaiaman persatuan dan kesatuan diantara penduduk yang sangat indah untuk dipandang. Selain itu, ada berita mengejutkan yang membuat kita bangga mengenai Desa wisata ini.

Desa Terindah Di Dunia

Nagari Tuo Pariangan, Desa Adat Terindah yang Diakui Dunia

Nagari Tuo Pariangan pernah dinobatkan sebagai desa terindah di dunia oleh media amerika bernama Travel Budget. Seperti kita ketahui, media yang berdiri di New York ini merupakan salah satu media yang berpengaruh di dunia.

Baca Juga, Pulau Cubadak, Pulau Terpencil yang Menjadi Surga Wisatawan

Mereka memilih desa ini karena, Nagari Tup Pariangan masih menjunjung tinggi adat budaya yang menjadi warisan leluhur. Keasrian dan kealamiannya pun bisa diacungi jempol. Mereka  menilai, desa ini berhasil menjadi ciri identitas budaya Sumatera Barat yang semakin lama semakin terhapus.

Desa ini memiliki luas wilayah 17,92 km persegi. Berada di ketinggian 700 mdpl sehingga, saat berada disini, kesejukan dan kedamaian akan sangat terasa. Tempat ini merupakan desa kuno dimana, sistem pemerintahannya masih menganut  sistem khas masyratakat Minang yang disebut dengan nagari.

Sayangnya sistem ini pun gugur lantaran adanya undang-undang yang mengatur tentang sistem pemerintahan desa. Banyak catatan sejarah yang menjelaskan bila tempat ini adalah cikal bakal dari terbentuknya masyarakat Minang.

Asal-usul Dari Nagari Tuo Pariangan

Banyak masyarakat yang percaya bila nenek moyang mereka berasal dari puncak gunung Marapi. Kala itu, bumi sedang dalam keadaan yang tidak baik, banjir badang dimana-mana. Sehingga mau tak mau para penduduk harus tinggal di puncak gunung marapi.

Mereka membentuk sebuah komunitas, kemudian membangun sebuah bangunan di tanah ini hingga terbentuklah Nagari Tuo atau negara tua. Tidak hanya bangunan saja yang mereka bangun melainkan sistem persawahan yang dinamakan Sawah Gadang Satampang Baniah yang juga ditetapkan sebagai cagar alam.

Cara Menuju Ke Nagari Tuo Pariangan

Nagari Tuo Pariangan, Tanah Datar Sumatera Barat

Nagari Tuo Pariangan Terletak di Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Menuju ke objek wisata ini kita bisa memulainya dari Bandara Internasional Minangkabau dengan jarak tempuh 75 km dan waktu yang ditempuh kurang lebih 2 jam 16 menit.

Setelah keluar bandara ambil jalan menuju ke Padang Panjang atau Bukit Tinggi, kemudian, masuk ke jalan Raya padang- Bukit Tinggi. Ikuti lajur jalan sejauh 52 km. kemudian belok kea rah kanan masuk ke jl. Jend. Sudirman ikuti jalan ini sejauh 9,2 km.

Setelah itu belok ke kiri ke jalan Raya Padang Panjang- Batu Sangkar. Ikuti papan petunjuk yang sudah tersedia disini. setelah beberapa kilo anda akan sampai di Nagari Tuo Pariangan.

Bila masih bingun dengan objek wisata ini kita bisa memanfaatkan beberapa biro jasa wisata yang memiliki fasilitas Sewa Mobil Fortuner dan berbagai macam merk. Keunggulan dari rental mobil ini adalah sopir yang berpengalaman sehingga anda tidak akan nyasar menuju ke tempat ini.

Keindahan Lain yang Ditawarkan

Tidak hanya menjadi desa terindah di dunia saja. Melainkan, masih ada keindahan lain yang wajib anda nikmati disini.

1. Event Internasional

Pernah mendengar Tour De Singkarak bukan? Event internasional ini selalu diadakan dan melewati desat terindah ini. Banyak dari mereka yang menilai bahwa tempat ini memang mempesona.

2. Masjid Terbesar dan Tertua

Menariknya lagi, kita akan disuguhkan dengan bangunan masjid tertua dan terbesar di Sumatera Barat. Konon katanya Usianya sudah mencapai ratusan tahun lamanya. Daya Tarik dari masjid ini adalah gaya arsitekturnya.

Bila kita melihat lebih dalam, kita akan menikmati masjid dengan gaya dan arsitektur Dongson khas Tibet. Masjid ini dibangun oleh Syekh Burhanuddin yang merupakan ulama pertama yang mengajarkan ajaran agama islam. Masjid yang diberi nama masjid ishlah ini pernah direnovasi selama dua kali pada tahun 1920 dan 1994.

3. Bangunan Rumah Adat

Hampir setiap bangunan disini adalah rumah gadang dimana, seperti yang kita ketahui bahwa, rumah gadang adalah rumah adat khas Minang. Dimana, dindingnya terbuat dari akar rotan, ukiran kayu yang merupakan ciri khas dari bangunan minang ini. mereka mengenalnya dengan sebutan Rumah Bogonjong.

Nagari Tuo Priangan adalah bukti bahwa Indonesia memang mengesankan dimata dunia. Tidak hanya mengenai alamnya saja tetapi juga keindahan adat istiadat yang akan selalu terjaga dengan baik. Ayo datang dan berkunjung ke tempat ini ajak teman, sahabat, saudara, pergi kesini.

Baca Juga,  Kota Tua Padang, Tapak Tilas Peradaban Pertama Kota Padang

Masalah transportasi jangan khawatir, karena di Kota padang sudah tersedia layanan sewa Big Bus dengan harga yang terjangkau. Tersedia dengan berbagai macam seat mulai dari  31 hingga  47. Jadi, tunggu apa lagi.